Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Pertanian

MENU

Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae) Pada Tanaman Padi Sawah

Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae) Pada Tanaman Padi Sawah

Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB), dikenal juga sebagai penyakit “kresek”, adalah salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman padi sawah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) yang dapat menginfeksi tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan, mulai dari persemaian hingga menjelang panen.

Gejala Serangan:

  1. Fase Vegetatif (Kresek): Pada tanaman yang berumur kurang dari 30 hari, gejala awal ditandai dengan daun berwarna hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Dalam kondisi parah, seluruh daun dapat menggulung, layu, dan mati.
  2. Fase Generatif (Hawar): Gejala dimulai dari tepi daun dengan munculnya bercak kecil berwarna hijau kekuningan yang berkembang menjadi garis-garis memanjang berwarna kuning hingga kecoklatan. Garis-garis ini dapat meluas dan menyatu, menyebabkan daun mengering dan mati. Jika serangan terjadi saat fase berbunga, proses pengisian gabah menjadi tidak sempurna, mengakibatkan penurunan hasil panen.

Faktor Pendukung Perkembangan Penyakit:

  • Kondisi Lingkungan: Curah hujan tinggi atau kelembaban >75%, serta lahan sawah yang selalu tergenang, meningkatkan risiko serangan HDB.
  • Pemupukan Nitrogen Berlebih: Penggunaan pupuk nitrogen yang tinggi dan tidak berimbang dapat memicu perkembangan penyakit.
  • Varietas Rentan: Penanaman varietas padi yang rentan terhadap HDB meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.

Pengendalian Terpadu:

  • Penggunaan Varietas Tahan: Menanam varietas padi yang tahan terhadap HDB dapat mengurangi risiko serangan.
  • Sanitasi Lahan: Membersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dan menjaga kebersihan lahan untuk mengurangi sumber inokulum.
  • Pengelolaan Air: Mengatur sistem irigasi agar tidak terjadi genangan air yang berlebihan.
  • Pemupukan Berimbang: Menggunakan pupuk nitrogen sesuai rekomendasi dan seimbang dengan unsur hara lainnya.
  • Penggunaan Bakterisida: Aplikasi bakterisida berbahan aktif tembaga dapat dilakukan sesuai petunjuk dan dosis yang dianjurkan.