a. Biologi
Ulat api mengalami 4 stadia yaitu telur, larva, pupa dan imago. Telur diletakkan berkelompok di permukaan bawah anak daun. Larva yang baru keluar memakan kulit telurnya kemudian memakan jaringan daun. Rambut larva tua apabila tersentuh kulit menyebabkan rasa sakit, gatal, dan pedih seperti terbakar. Larva tua membuat kokon pada pangkal-pangkal lidi atau ditempat-tempat lain dan sering berkelompok. Pupa-pupa ini seringkali berjatuhan ke tanah, sehingga hal ini memberikan peluang untuk melakukan pengendalian. Imago aktif pada malam hari.
b. Gejala
Larva instar pertama dan kedua hanya mampu makan epidermis sebelah bawah, tetapi bagian atasnya juga akan mati. Pengaruh kerusakannya sama dengan instar-instar lebih lanjut yang mampu menghabiskan seluruh helaian daun kecuali bagian yang paling dekat dengan lidi atau tulang daun. Kehilangan helaian daun dapat mencapai 95% per daun.
c. Pengendalian
- Mekanis: dengan mengumpulkan pupa kemudian dimusnahkan/dibakar
- Biologis: Parasitoid Larva: Apanteles Parasae, Parasitoid Pupa : Chaetexorista Javana, Predator: Chantheconidea dan Sycanus, Patogen Hama Ulat Siput/Ulat Api: Beauveria Bassiana, Cordyceps, Virus (NPV)
- Kimiawi: injeksi batang atau infus akar menggunakan insektisida