Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Pertanian

MENU

Gerakan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI)

Gerakan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI)

Senin, 02 Desember 2024 dilaksanakan monitoring gerakan penanganan DPI di Kelompok Tani Jayamandala Desa Harumandala Kecamatan Cigugur. Berdasarkan hasil monitoring, ditemukan beberapa permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan lahan pertanian, salah satunya adalah terjadinya penutupan aliran irigasi akibat tanah longsor di area sawah. Peristiwa longsor ini memengaruhi sawah seluas 2 ubin milik Bapak H. Mumuh, yang merupakan bagian dari areal dengan potensi 10 Ha yang membutuhkan aliran air yang lancar untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Tanah longsor tersebut menghalangi saluran irigasi, sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan baik ke area sawah yang terdampak.

Sebagai respons terhadap masalah ini, dilakukan pembersihan dan normalisasi aliran air yang terdampak longsor, berkat adanya dukungan dan kerjasama yang solid antara Kelompok Tani Jayamandala, penyuluh pertanian, dan POPT Kecamatan Cigugur. Kerjasama ini sangat penting untuk mengatasi permasalahan secara cepat dan efektif, mengingat aliran irigasi yang terhambat dapat berdampak serius pada keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut. Dengan dilakukannya normalisasi, diharapkan irigasi kembali berjalan lancar dan tanaman dapat memperoleh pasokan air yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya.

Selain itu, terdapat juga keluhan dari petani terkait serangan OPT lalat bibit yang berpotensi merusak bibit tanaman yang baru ditanam. Lalat bibit ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian akar dan daun tanaman muda, sehingga memperlambat pertumbuhannya dan bahkan dapat menyebabkan kematian bibit. Menanggapi hal tersebut, disarankan agar segera dilakukan pengendalian OPT lalat bibit menggunakan metode yang tepat, seperti aplikasi insektisida yang aman atau penggunaan agen hayati untuk mengurangi dampak dari serangan lalat bibit ini.

Upaya pengendalian tersebut diharapkan dapat membantu para petani mengatasi serangan OPT dan memastikan bahwa bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, menghasilkan produksi yang optimal. Dengan adanya kerjasama yang terus terjalin antara petani, penyuluh, dan instansi terkait, diharapkan permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien, serta mendukung keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut.

Posting Terkait

Gerakan Pengendalian OPT Wereng Batang Coklat di Desa Sukajaya, Kecamatan Cimerak
Pengendalian OPT Oryctes sp. pada Tanaman Kelapa di Kelompok Tani Mekar Mukti 1, Desa Bagolo, Kec. Kalipucang
Pelaksanaan Gerakan Masal Pemasangan Rumah Burung Hantu (RUBUHA)
Gerakan Pengendalian OPT Tikus di Kelompok Tani Harapan Mekar V Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran
Gerakan Pengendalian OPT Tikus di Kelompok Tani Tirta Abadi 2
Pengamatan OPT Karet, Cengkeh dan Kelapa
Kegiatan Pengamatan OPT Pada Tanaman Kakao, Karet Dan Kelapa
Kegiatan Pengamatan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Vanili
Pengendalian OPT pada Tanaman Karet dan Kopi
Pendampingan Gerdal OPT Tikus di Lahan Sawah