Serangan jamur R. microporus dapat terjadi mulai pada perbenihan, tanaman belum menghasilkan (TBM) sampai tanaman menghasikan (TM). Bagian yang diserang adalah bagian tanaman yang berada di bawah permukaan tanah, baik akar tunggal, akar cabang, akar lateral ataupun leher akar.
Gejala Serangan
- Daun berubah warna menjadi pucat kuning den;;gan tepi daun menggulung ke dalam.
- Adakalanya tanaman membentuk bunga/buah lebih awal.
- Pada leher akar terlihat rhizomorf jamur berwarna putih menyelimuti permukaan akar. Terkadang akar tanaman sudah berwarna coklat dan membusuk, sehingga mudah tumbang.
- Serangan lebih lanjut akan membentuk badan buah berbentuk setengah lingkaran yang tumbuh pada pangkal batang. Badan buah berwarna orange dengan tepi berwarna kuning muda atau keputihan.
Pengendalian
- Membersihkan areal secara mekanis dengan peracunan tunggul atau menggunakan jamur pelapuk tunggul;
- Menggunakan benih sehat, bebas JAP;
- Menanam tanaman penutup tanah (jenis kacang-kacangan);
- Pemberian jamur antagonis (Trichoderma ) dengan cara penaburan pada leher akar kemudian ditutup dengan tanah, dengan dosis :
- Pembibitan (25 g/polybag dan 50 g/lubang tanam);
- TBM (75-100 g/pohon setiap 6 bulan);
- TM (100-150 g/pohon setiap 6 bulan).
5. Penaburan serbuk belerang dengan dosis :
- Pada lubang tanam (50 g/lubang);
- TBM (100 g/pohon setiap 6 bulan);
- TM (150 g/pohon setiap 6 bulan).
6. Penyulaman tanaman mati pada lubang tanam yang telah diberi perlakuan dengan belerang.
7. Melakukan monitoring 6 bulan sekali pada awal dan akhir musim hujan dengan memberi serasah pada leher akar. Apabila terlihat rhizomorf, maka dilakukan pengendalian dengan fungisida.
8. Aplikasi fungisida berbahan aktif triadimefon, hexaconazol, triadimenof dengan dosis sesuai anjuran dengan cara penyiraman/pelumasan pada 8 (delapan) tanaman di sekeliling tanaman terserang JAP.