Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Pertanian

MENU

Pengendalian OPT Bulai Pada Tanaman Jagung

Pengendalian OPT Bulai Pada Tanaman Jagung

Bulai (Peronosclerospora sp.) pada Tanaman Jagung

Gejala :

  • Pada permukaan daun terdapat garis-garis sejajar tulang daun berwarna putih sampai kuning (garis-garis khlorotik) sampai coklat bila infeksi makin lanjut.
  • Tanaman terlihat kerdil dan biasanya mati jika infeksi terjadi saat awal pertumbuhan ,tetapi bila sempat berproduksi, merupakan hasil infeksi yang terlambat, produksi hasil berkurang dan biji jagung yang dihasilkan sudah terinfeksi patogen.
  • Di permukaan bawah daun yang terinfeksi, dapat dilihat banyak terbentuk tepung putih yang merupakan spora pathogen.

Pengendalian :

  • Penggunaan varietas tahan seperti jagung hibrida varietas NASA-29, JH-45, JH-37, HJ-21 (Balitsereal).
  • Sanitasi lingkungan pertanaman jagung sangat perlu dilakukan karena berbagai jenis rumput-rumputan dapat menjadi inang bulai sehingga menjadi sumber inokulum pertanaman berikutnya.
  • Pemupukan yang berimbang, hindari penggunaan pupuk N yang tinggi.
  • Rotasi tanaman dengan tujuan untuk memutus ketersediaan inokulum bulai dengan menanam tanaman dari bukan sereal
  • Eradikasi tanaman yang terserang patogen bulai.
  • Perlakuan benih dengan fungisida berbaham aktif Dimetomorf dan Piaklostrobin (Insure Max) atau Matalaksil (Saromil) untuk mencegah terjadinya infeksi bulai lebih awal dengan dosis 2,5 -5,0 g/kg benih.
  • Penyemprotan fungisida pada pertanaman jagung yang telah ditemukan gejala bulai untuk menghindari penyebaran ke tanaman sehat menggunakan bahan aktif Dimetomorf.