Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Pertanian

MENU

Pengamatan OPT Kopi di Kecamatan Sidamulih

Pengamatan OPT Kopi di Kecamatan Sidamulih

Kamis, 14 November 2024 telah dilaksanakan kegiatan pengamatan OPT kopi di Kecamatan Sidamulih. Kegiatan dimulai dengan kunjungan anjangsana kepada petani milenial yang mengelola komoditas usaha kopi, di mana dilakukan diskusi mendalam mengenai berbagai hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kopi. Dalam diskusi tersebut, petani berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan yang timbul akibat serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), khususnya penyakit yang dapat mempengaruhi hasil dan kualitas kopi mereka.

Selanjutnya, dilakukan pengamatan langsung terhadap lahan kopi untuk mengevaluasi kondisi tanaman dan mendeteksi serangan OPT yang ada. Dari hasil pengamatan, ditemukan bahwa tanaman kopi di lokasi tersebut terserang oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium, yang merupakan salah satu penyebab utama kerusakan pada akar dan batang tanaman kopi. Penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan berdampak langsung pada penurunan hasil panen.

Meskipun petani sudah melakukan upaya pengendalian dengan menggunakan Trichoderma, yang dikenal efektif dalam mengatasi penyakit jamur seperti Fusarium, namun penggunaan Trichoderma tersebut masih belum optimal karena dosis dan periode aplikasinya yang belum diketahui dengan pasti. Trichoderma memang memiliki potensi besar dalam mengendalikan jamur patogen melalui mekanisme kompetisi ruang dan sumber daya, serta produksi senyawa antimikroba yang dapat membunuh jamur patogen.

Sebagai langkah lanjutan, diberikan saran pengendalian yang lebih tepat dengan menggunakan Trichoderma secara sistemik dan periodik. Penggunaan Trichoderma secara sistemik dapat memastikan bahwa mikroorganisme tersebut menyebar secara merata ke seluruh bagian tanaman, termasuk akar, untuk mengatasi infeksi dari dalam. Sementara itu, aplikasi Trichoderma secara periodik akan memastikan bahwa pengendalian penyakit dilakukan secara berkelanjutan dan mengurangi kemungkinan infeksi ulang. Hal ini akan meningkatkan efektivitas pengendalian dan memperbaiki kondisi tanaman kopi secara keseluruhan.

Diharapkan dengan penerapan saran pengendalian yang lebih tepat ini, para petani milenial dapat memperoleh hasil yang lebih optimal, serta menjaga kesehatan tanaman kopi mereka dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk terus mengedukasi petani tentang teknik pengelolaan hama dan penyakit yang lebih efisien, serta pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana.


Posting Terkait

Gerakan Pengendalian OPT Wereng Batang Coklat di Desa Sukajaya, Kecamatan Cimerak
Pengendalian OPT Oryctes sp. pada Tanaman Kelapa di Kelompok Tani Mekar Mukti 1, Desa Bagolo, Kec. Kalipucang
Pelaksanaan Gerakan Masal Pemasangan Rumah Burung Hantu (RUBUHA)
Gerakan Pengendalian OPT Tikus di Kelompok Tani Harapan Mekar V Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran
Gerakan Pengendalian OPT Tikus di Kelompok Tani Tirta Abadi 2
Pengamatan OPT Karet, Cengkeh dan Kelapa
Kegiatan Pengamatan OPT Pada Tanaman Kakao, Karet Dan Kelapa
Kegiatan Pengamatan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Vanili
Pengendalian OPT pada Tanaman Karet dan Kopi
Pendampingan Gerdal OPT Tikus di Lahan Sawah