Kamis, 12 September 2024, telah dilaksanakan pengamatan OPT pada tanaman karet, cengkeh dan kelapa di Desa Pagergunung Kec. Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa jarak tanam yang terlalu rapat dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman. Kepadatan populasi tanaman yang tinggi berisiko memperburuk daya tumbuh, karena tanaman tidak memiliki cukup ruang untuk berkembang secara optimal. Selain itu, kondisi ini juga mempercepat penyebaran hama dan penyakit. Sebagai contoh, sebagian tanaman karet mengalami serangan hama laba-laba, yang menyebabkan beberapa daun karet gugur.
Dengan meningkatnya kepadatan tanaman, kelembapan di sekitar area budidaya juga meningkat, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi penyebaran penyakit dan hama. Hal ini menjadikan jangkauan infeksi lebih luas dan dapat merugikan hasil panen.
Sebagai hasil dari pengamatan tersebut, tim juga memberikan rekomendasi kepada petani untuk memperhatikan jarak tanam yang lebih tepat, agar kedepannya tanaman dapat tumbuh dengan lebih sehat, mengurangi risiko serangan hama, serta memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Penerapan jarak tanam yang sesuai akan memungkinkan tanaman mendapatkan ruang yang cukup untuk berkembang dengan baik dan mengurangi kelembapan berlebih yang bisa meningkatkan potensi terjadinya infeksi.