Senin, 25 November 2024, di laksanaan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tikus secara serempak di Jawa Barat. Gerakan pengendalian ini tidak hanya dilakukan secara offline melalui aktivitas lapangan langsung, tetapi juga melibatkan koordinasi secara daring melalui platform Zoom. Dalam pelaksanaannya, Poktan Harapan Mekar V berperan sebagai salah satu lokasi sampling yang dipantau oleh Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat serta Direktorat Perlindungan Tanaman (DITLIN) Kementerian Pertanian.
Pendampingan kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Bidang PPBPUP Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cijulang, dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Cijulang. Kehadiran berbagai pihak ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan gerakan pengendalian berjalan dengan efektif dan efisien.
Metode “geropyokan” dalam pengendalian OPT Tikus melibatkan kerjasama antarpetani untuk menangkap dan memusnahkan tikus secara massal. Kegiatan ini dirancang agar memberikan dampak signifikan dalam menekan populasi tikus di area persawahan, sehingga ancaman terhadap tanaman padi dapat diminimalisir. Melalui gerakan ini, diharapkan produksi padi sawah di wilayah Cijulang dapat meningkat secara optimal, mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional. Kegiatan serempak ini menunjukkan komitmen bersama dari berbagai pihak, mulai dari petani, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat, dalam melindungi hasil pertanian dari gangguan OPT. Dengan keberlanjutan program semacam ini, diharapkan tidak hanya terjadi peningkatan hasil panen, tetapi juga terbentuk kesadaran kolektif di kalangan petani mengenai pentingnya pengendalian OPT secara terpadu dan berkelanjutan.